Sistem Pendingin Motor Pompa Submersible

Motor merupakan salah satu komponen utama pada sebuah pompa air. Motor berfungsi sebagai penggerak pompa agar pompa dapat berputar dan memompakan cairan. Ketika pompa air bekerja terus menerus, suhu motor pompa akan semakin panas. Untuk itu diperlukan sebuah sistem pendinginan untuk motor tersebut sehingga motor tidak overheat dan terbakar. Umumnya pada pompa non celup, sistem pendinginan motornya menggunakan kipas atau fan yang menghasilkan angin untuk mendinginkan motor. Namun beda halnya pada pompa celup, sistem ini tidak dapat diaplikasikan.

Pada artikel ini, kami akan membahas sistem pendinginan motor pada pompa celup.

Pada pompa celup, pendinginan motor biasanya menggunakan media berupa air atau cairan pendingin lainnya. Sistem pendinginan pompa celup pun biasa dibagi menjadi 2 kelompok, sebagai berikut:

Direct Cooling (Pendinginan Langsung) Untuk Pompa Celup

Maksudnya adalah pendinginan motor dilakukan langsung oleh air atau cairan di sekitar submersible pump, ketika pompa tercelup ke dalam cairan tersebut. 

Sistem pendingin pompa celup

Kelemahan sistem pendingin ini, submersible pump harus tercelup sepenuhnya sampai menutupi motor pompa apabila pompa ingin dioperasikan dalam waktu lama. Apabila pompa tidak tercelup semua, motor pompa pada bagian atas akan cepat panas dan dapat terbakar. Sistem ini paling sederhana dibandingkan sistem lainnya, biasanya harga pompanya akan lebih murah. Contoh pompa celup ESPA yang menggunakan sistem ini adalah pompa Drain dan Drainex Series.

Cooling Jacket Pompa Celup

Pada sistem ini, terdapat celah sempit antara motor dengan casing terluar pompa celup yang menyelubungi semua area motor. Nantinya celah ini akan dialiri oleh cairan pendingin yang berfungsi menyalurkan panas dari motor ke media atau cairan yang dipompakan. 

Kelebihan sistem ini adalah pompa celup dapat dioperasikan setengah tercelup dengan kondisi motor tidak terendam dalam waktu yang lama, karena pendinginan sudah dilakukan didalam body motor. Pada beberapa tipe pompa seperti submersible pump FLYGT, pompa celup juga dapat dioperasikan kering tanpa dicelup dengan menggunakan sistem pendinginan motor ini. Pastinya dengan sistem ini harga pompa akan lebih mahal dibanding pompa dengan direct cooling.

Sistem cooling jacket sendiri dibagi menjadi 3 model, sebagai berikut:

Closed-Loop Cooling

Pada sistem ini, cooling jacket terisi oleh cairan pendingin (coolant), dimana cairan ini akan bersirkulasi mengelilingi motor submersible pump dari bawah ke atas dan seterusnya. Pada saat sirkulasi panas dari motor akan berpindah ke cairan pendingin. Kemudian saat cairan pendingin berada di bawah motor dan menempel ke body pompa, panas dari cairan pendingin akan ditransfer ke media yang dipompakan (air). Panas dari motor akan keluar mengikuti media yang dipompakan. Cairan pendingin dan media yang dipompakan tidak menyatu satu sama lain sehingga cairan pendingin akan bebas dari kotoran yang bisa menyumbat cooling jacket.

Media Cooling

Pendinginan submersible pump pada sistem ini memanfaatkan media yang dipompakan (air) untuk mendinginkan motor. Pada pompa celup dengan outlet di bagian atas, semua media yang dipompakan akan disalurkan ke outlet pompa melalui cooling jacket di sekeliling motor dan panas dari motor akan dipindahkan ke media yang dipompakan. Sedangkan untuk pompa dengan outlet di bawah, sebagian media yang dipompakan akan naik ke cooling jacket kemudian turun dan keluar bersama dengan media lain yang dipompakan. Panas dari motor akan berpindah ke media dan ikut keluar. 

Kelemahan sistem ini, cooling jacket pada submersible pump akan rawan terhadap penyumbatan oleh kotoran yang ada pada media yang dipompakan, sehingga desain cooling jacket harus dapat mengantisipasi penyumbatan tersebut. Contoh pompa celup ESPA yang menggunakan sistem ini adalah pompa Vigila SS, Vigilex SS dan Acuaria Series.

External Cooling

Sistem ini biasa digunakan apabila media yang dipompakan (air) suhunya lebih dari 40°C, karena media yang dipompakan juga panas dan tidak dapat mentransferkan panas dari motor. Sistem ini membutuhkan saluran air bersih eksternal yang disalurkan masuk ke dalam cooling jacket, lalu air yang bersirkulasi di sekeliling motor akan menyerap panas dari motor kemudian keluar melalui saluran outlet eksternal. 

Pemilihan sistem pendingin motor pompa celup haruslah disesuaikan dengan aplikasi dan kondisi pompa yang diperlukan seperti halnya pada pompa air mancur. Pengaplikasian yang tepat dapat membuat pompa air dapat beroperasi dalam jangka waktu yang sangat lama. Silahkan menghubungi PT Esparindo Dayamegah untuk konsultasi mengenai pompa yang cocok untuk aplikasi anda.

Comment